Your blog post
Blog post description.
12/21/20242 min read


Sumber: https://www.detik.com
Ruangpemuda.info, Sulawesi Selatan — Polisi berhasil membongkar dugaan sindikat produksi uang palsu yang beroperasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Dalam operasi ini, petugas menemukan barang bukti berupa mesin cetak dan uang palsu pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 446,7 juta di dalam gedung perpustakaan kampus tersebut.
Kasus ini terungkap setelah seorang pelaku diduga mengedarkan uang palsu sebesar Rp 500 ribu di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, pada awal Desember 2024. Dari penangkapan tersebut, polisi mengembangkan penyelidikan hingga melakukan penggerebekan di UIN Alauddin Makassar, tepatnya di Kecamatan Sompa Opu.
Dilansir dari https://www.detik.com/sulsel Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T. Simanjuntak, mengungkapkan bahwa investigasi awal berawal dari transaksi mencurigakan di Pallangga. “Lokasi awalnya di Pallangga, yaitu Rp 500 ribu. Kita temukan transaksi dengan menggunakan uang palsu,” ujar Rheonald dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
Hasil penggerebekan menunjukkan bahwa perpustakaan kampus digunakan sebagai pabrik uang palsu dengan barang bukti berupa uang palsu senilai Rp 446,7 juta dalam pecahan Rp 100 ribu, mesin cetak, alat potong, dan material kedap suara.
Barang bukti yang disita polisi meliputi:
· Uang palsu senilai Rp 446,7 juta dalam pecahan Rp 100 ribu.
· Mesin cetak dan alat potong.
· Material kedap suara yang digunakan untuk meredam aktivitas di lokasi produksi.
Kasus ini kini memasuki tahap penyidikan. Kapolres Gowa menekankan bahwa penyelidikan menggunakan pendekatan scientific crime investigation dengan dukungan ahli dan pihak perbankan untuk mengidentifikasi spesifikasi mesin cetak yang digunakan. “Kami masih mendalami alat-alat yang ditemukan di lokasi untuk mendapatkan informasi lebih detail,” tambah Rheonald.
Polisi telah mengamankan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Di antaranya:
· Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
· Dua ASN dari Pemprov Sulawesi Barat yang ditangkap di Mamuju.
· Beberapa staf kampus lainnya.
Selain itu, barang bukti uang palsu senilai Rp 11 juta disita dari lima pelaku di Mamuju. Kapolres Gowa menyebut bahwa potensi penambahan tersangka masih terbuka seiring dengan pengembangan kasus ini.
Pihak UIN Alauddin Makassar membenarkan adanya keterlibatan salah satu pejabat kampus, yakni Andi Ibrahim, dalam kasus tersebut. Ia telah dinonaktifkan dari jabatannya. Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin, Khalifah Mustamin, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya polisi. “Kepala perpustakaan itu sudah dinonaktifkan dari jabatannya,” ungkap Khalifah.
· Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T. Simanjuntak: “Kami temukan uang palsu Rp 446,7 juta dan sejumlah alat produksi di dalam gedung kampus tersebut.”
· Wakil Rektor III UIN Alauddin, Khalifah Mustamin:
“Kepala perpustakaan itu sudah dinonaktifkan dari jabatannya.”
Polisi terus melakukan pengembangan terhadap dugaan sindikat produksi uang palsu ini. Hingga kini, kasus ini masih menjadi prioritas pihak kepolisian, dengan harapan dapat mengungkap seluruh pihak yang terlibat. Pihak kampus turut mendukung penuh agar kasus ini diselesaikan hingga ke akar-akarnya.
Sumber:
· Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak dalam konferensi pers, 16 Desember 2024.
· Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar Khalifah Mustamin.
· Polresta Mamuju.
Awal Mula Kasus Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Terbongkar - Halaman 2
Inspirasi
Kolaborasi
Pembelajaran
info@ruangpemuda.info
085145459727
© 2024. All rights reserved.