Investasi Syariah: Pilihan Investasi yang Beretika

Investasi itu bukan cuma soal cari untung, tapi juga soal bagaimana cara kita mendapatkannya. Bagi sebagian orang, mencari keuntungan itu harus tetap dalam koridor etika dan prinsip tertentu. Salah satunya adalah prinsip syariah. Nah, kalau kamu tertarik dengan investasi yang nggak hanya menguntungkan tapi juga sesuai dengan nilai-nilai Islam, investasi syariah bisa jadi pilihan yang menarik!

LITERASI FINANSIAL

Aco Nasir

3/30/20253 min read

worm's-eye view photography of concrete building
worm's-eye view photography of concrete building

Investasi Syariah: Pilihan Investasi yang Beretika

Investasi itu bukan cuma soal cari untung, tapi juga soal bagaimana cara kita mendapatkannya. Bagi sebagian orang, mencari keuntungan itu harus tetap dalam koridor etika dan prinsip tertentu. Salah satunya adalah prinsip syariah. Nah, kalau kamu tertarik dengan investasi yang nggak hanya menguntungkan tapi juga sesuai dengan nilai-nilai Islam, investasi syariah bisa jadi pilihan yang menarik!

Tapi, apa sih sebenarnya investasi syariah itu? Apa bedanya dengan investasi konvensional? Dan bagaimana cara memilih investasi syariah yang tepat? Yuk, kita bahas satu per satu dengan santai!

Apa Itu Investasi Syariah?

Secara sederhana, investasi syariah adalah investasi yang dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Prinsip utama dalam investasi syariah adalah tidak mengandung unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi atau perjudian). Jadi, segala bentuk investasi yang mengandung tiga unsur tersebut otomatis tidak termasuk dalam kategori syariah.

Misalnya, investasi di perusahaan yang bisnisnya berkaitan dengan alkohol, judi, atau riba jelas nggak bisa dikategorikan sebagai investasi syariah. Sebaliknya, investasi dalam perusahaan yang bergerak di sektor riil, seperti pertanian, properti, atau teknologi yang halal, diperbolehkan.

Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih bedanya investasi syariah dengan investasi konvensional? Berikut beberapa perbedaannya:

Aspek

Investasi Syariah

Investasi Konvensional

Prinsip

Berdasarkan syariah Islam

Berdasarkan mekanisme pasar umum

Bunga (Riba)

Tidak diperbolehkan

Diperbolehkan

Spekulasi (Maysir)

Tidak diperbolehkan

Bisa mengandung spekulasi tinggi

Jenis Usaha

Harus halal

Bebas, termasuk yang tidak halal

Keuntungan

Profit-sharing (bagi hasil)

Bisa berupa bunga tetap atau capital gain

Pengawasan

Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah

Tidak ada pengawasan khusus

Dari tabel di atas, jelas bahwa investasi syariah lebih berfokus pada keadilan dan etika dalam mendapatkan keuntungan. Selain itu, ada pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan bahwa instrumen investasi tetap sesuai dengan prinsip Islam.

Jenis-Jenis Investasi Syariah

Nah, kalau kamu tertarik mencoba investasi syariah, ada beberapa pilihan instrumen yang bisa kamu pertimbangkan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Saham Syariah

Saham syariah adalah saham perusahaan yang telah memenuhi kriteria syariah. Di Indonesia, daftar saham syariah biasanya bisa ditemukan dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) atau Jakarta Islamic Index (JII). Perusahaan yang masuk dalam indeks ini sudah disaring agar tidak bergerak di bidang yang dilarang oleh Islam.

Keuntungan: Bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen.

Risiko: Harga saham bisa naik turun tergantung kondisi pasar.

2. Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah mirip dengan reksa dana konvensional, tetapi dikelola sesuai prinsip syariah. Dana yang dihimpun akan diinvestasikan ke instrumen yang halal, seperti saham syariah, sukuk, atau deposito syariah.

Keuntungan: Dikelola oleh manajer investasi profesional, jadi cocok untuk pemula.

Risiko: Bergantung pada kinerja instrumen yang dipilih oleh manajer investasi.

3. Sukuk (Obligasi Syariah)

Sukuk adalah surat berharga yang mirip dengan obligasi, tetapi tidak berbasis bunga. Sebagai gantinya, sukuk menggunakan sistem bagi hasil atau imbalan sewa dari aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk.

Keuntungan: Lebih stabil dibanding saham karena ada pendapatan tetap.

Risiko: Keuntungan cenderung lebih kecil dibanding saham.

4. Deposito Syariah

Ini adalah bentuk tabungan berjangka yang menggunakan prinsip syariah. Keuntungan yang diberikan bukan berupa bunga, tetapi bagi hasil antara bank dan nasabah.

Keuntungan: Aman dan stabil, cocok untuk profil risiko rendah.

Risiko: Keuntungannya lebih kecil dibanding instrumen lain.

5. Properti Syariah

Investasi di sektor properti juga bisa dilakukan secara syariah, misalnya dengan membeli rumah atau tanah untuk disewakan. Pastikan transaksi dilakukan tanpa unsur riba atau akad yang tidak sesuai syariah.

Keuntungan: Nilai properti cenderung naik dalam jangka panjang.

Risiko: Butuh modal besar dan likuiditasnya rendah.

6. Peer-to-Peer (P2P) Lending Syariah

P2P Lending syariah adalah platform yang menghubungkan peminjam dengan investor, tetapi tanpa sistem bunga. Sebagai gantinya, sistem bagi hasil digunakan untuk memastikan investasi tetap halal.

Keuntungan: Bisa mendapatkan imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito.

Risiko: Ada risiko gagal bayar dari peminjam.

Keuntungan Investasi Syariah

Kenapa harus memilih investasi syariah? Berikut beberapa keunggulannya:

1. Bebas dari Riba → Tidak ada unsur bunga, sehingga lebih sesuai dengan prinsip Islam.

2. Lebih Transparan → Investasi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

3. Etis dan Beretika → Hanya berinvestasi di sektor yang halal dan menghindari spekulasi berlebihan.

4. Berkontribusi pada Ekonomi yang Lebih Adil → Mengedepankan sistem bagi hasil dan keadilan dalam ekonomi.

5. Pilihan yang Beragam → Ada banyak instrumen yang bisa dipilih sesuai dengan tujuan dan profil risiko.

Tips Memilih Investasi Syariah yang Tepat

Sebelum mulai berinvestasi syariah, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

Pahami Profil Risiko → Pilih instrumen investasi sesuai dengan tingkat risiko yang bisa kamu toleransi. ✅ Pastikan Kehalalan Investasi → Cek apakah investasi tersebut benar-benar memenuhi prinsip syariah. ✅ Pilih Platform atau Lembaga yang Terpercaya → Pastikan terdaftar di OJK dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. ✅ Diversifikasi Investasi → Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi untuk mengurangi risiko. ✅ Pikirkan Jangka Waktu Investasi → Sesuaikan dengan tujuan keuangan kamu, apakah untuk jangka pendek atau panjang.

Kesimpulan

Investasi syariah adalah pilihan yang menarik bagi kamu yang ingin berinvestasi secara beretika dan sesuai dengan prinsip Islam. Dengan berbagai pilihan instrumen seperti saham syariah, reksa dana syariah, sukuk, dan properti syariah, kamu bisa menyesuaikan investasi dengan kebutuhan dan profil risiko kamu.

Jadi, sudah siap memulai investasi syariah? Yuk, mulai dengan langkah kecil dan pastikan investasi kamu halal, aman, dan menguntungkan!