Pentingnya Dana Darurat dan Cara Membangunnya

Pernah nggak sih mengalami kejadian mendadak yang bikin keuangan jadi kacau? Misalnya, tiba-tiba harus bayar biaya rumah sakit, kendaraan rusak, atau bahkan kehilangan pekerjaan? Nah, inilah alasan kenapa dana darurat itu penting banget. Tapi, meskipun kita semua tahu dana darurat itu penting, kenyataannya masih banyak orang yang belum punya atau bahkan nggak tahu cara membangunnya. Nah, kali ini kita bahas tuntas tentang pentingnya dana darurat dan gimana cara membangunnya dengan mudah!

LITERASI FINANSIAL

Aco Nasir

3/18/20252 min read

worm's-eye view photography of concrete building
worm's-eye view photography of concrete building

Kenapa Dana Darurat Itu Penting?

Dana darurat adalah uang yang disimpan khusus untuk menghadapi situasi tak terduga. Ini beda dengan tabungan biasa yang bisa kamu pakai untuk liburan atau beli barang impian. Dana darurat harus tetap aman dan nggak boleh diutak-atik kecuali dalam keadaan mendesak. Kenapa penting? Berikut alasannya:

1. Menghindari Utang

Tanpa dana darurat, kamu mungkin akan terpaksa pinjam uang atau gesek kartu kredit saat butuh dana mendadak. Masalahnya, utang berbunga tinggi bisa bikin kondisi keuangan makin sulit.

2. Memberikan Rasa Tenang

Punya dana darurat bikin kamu lebih tenang. Nggak perlu stres kalau tiba-tiba harus menghadapi pengeluaran besar karena sudah ada cadangan uang.

3. Membantu Menghadapi PHK atau Kehilangan Penghasilan

Kalau suatu saat kamu kehilangan pekerjaan atau bisnis sedang sepi, dana darurat bisa jadi penyelamat sampai kamu menemukan sumber penghasilan baru.

4. Bisa Digunakan untuk Keadaan Mendesak

Dari biaya kesehatan, perbaikan rumah, sampai kebutuhan mendadak lainnya, dana darurat membantu kamu tetap stabil secara finansial tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok.

Berapa Besar Dana Darurat yang Harus Dimiliki?

Jumlah dana darurat yang ideal tergantung pada kondisi finansial dan gaya hidup masing-masing orang. Tapi umumnya, berikut rekomendasinya:

· Lajang tanpa tanggungan: 3-6 bulan pengeluaran

· Menikah tanpa anak: 6 bulan pengeluaran

· Menikah dengan anak: 6-12 bulan pengeluaran

· Pekerja lepas atau pengusaha: Minimal 12 bulan pengeluaran karena penghasilan cenderung tidak tetap

Misalnya, jika pengeluaran bulanan kamu sekitar Rp5 juta, maka dana darurat minimal yang perlu kamu kumpulkan adalah Rp15 juta hingga Rp30 juta. Kalau ada tanggungan, jumlahnya harus lebih besar.

Cara Membangun Dana Darurat

Sekarang pertanyaannya, gimana cara mengumpulkan dana darurat? Jangan khawatir, meskipun terasa besar, kalau dilakukan secara bertahap, pasti bisa tercapai!

1. Mulai dari yang Kecil

Nggak perlu langsung menabung dalam jumlah besar. Mulai dari jumlah kecil dulu, misalnya Rp100 ribu per minggu atau Rp500 ribu per bulan. Yang penting konsisten!

2. Sisihkan dari Gaji atau Penghasilan

Begitu terima gaji, langsung sisihkan sebagian untuk dana darurat sebelum digunakan untuk hal lain. Idealnya, alokasikan minimal 10% dari penghasilan untuk dana darurat.

3. Gunakan Rekening Khusus

Biar nggak tergoda buat mengambil uangnya, pisahkan rekening dana darurat dari rekening utama. Pilih rekening yang mudah diakses tapi tidak terlalu gampang diambil, misalnya rekening tanpa kartu ATM.

4. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Coba periksa kembali pengeluaran kamu. Mungkin ada yang bisa dikurangi, seperti langganan streaming yang jarang dipakai, makan di luar terlalu sering, atau belanja barang yang nggak terlalu penting. Uang hasil penghematan ini bisa dialokasikan untuk dana darurat.

5. Manfaatkan Bonus atau Pendapatan Tambahan

Kalau dapat THR, bonus kerja, atau penghasilan tambahan, jangan langsung dihabiskan buat belanja. Sebagian besar bisa langsung masuk ke dana darurat agar lebih cepat terkumpul.

6. Gunakan Metode Tantangan Menabung

Biar lebih seru, coba ikuti tantangan menabung, seperti:

· Tantangan 52 minggu: Setiap minggu tabung dengan nominal yang meningkat. Misalnya, minggu pertama Rp10 ribu, minggu kedua Rp20 ribu, dan seterusnya.

· Tantangan nabung receh: Setiap ada uang receh, langsung masukkan ke celengan.

· Tantangan Rp5 ribu: Setiap kali mendapatkan uang pecahan Rp5 ribu, langsung tabung.

7. Investasikan Dana Darurat di Tempat yang Tepat

Dana darurat harus disimpan di tempat yang likuid alias mudah diambil saat dibutuhkan. Beberapa pilihan tempat menyimpan dana darurat yang aman:

· Rekening tabungan biasa

· Deposito dengan pencairan fleksibel

· Reksa dana pasar uang (lebih untung dibanding tabungan biasa tapi tetap likuid)

Jangan menyimpan dana darurat di instrumen investasi yang fluktuatif seperti saham atau kripto karena nilainya bisa turun saat dibutuhkan.

8. Disiplin dan Konsisten

Kunci utama dalam membangun dana darurat adalah disiplin dan konsistensi. Jangan tergoda buat pakai dana ini untuk keperluan yang nggak mendesak. Buat kebiasaan menabung sebagai bagian dari gaya hidupmu.

Membangun dana darurat memang butuh waktu dan usaha, tapi manfaatnya sangat besar. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa menghadapi berbagai situasi tanpa harus stres dan terjebak utang. Mulai sekarang, yuk sisihkan sedikit demi sedikit dan bangun perlindungan finansial untuk masa depan yang lebih tenang!