Penulisan Naskah Siaran
Dalam dunia penyiaran, suara penyiar hanyalah ujung dari sebuah proses yang panjang. Sebelum sebuah berita dibacakan, iklan disiarkan, atau talkshow ditayangkan, ada satu komponen penting yang menjadi fondasi: naskah siaran. Naskah siaran adalah panduan tertulis bagi penyiar agar pesan yang disampaikan kepada publik tersusun dengan jelas, terarah, dan menarik. Tanpa naskah yang baik, siaran bisa terdengar berantakan, tidak fokus, bahkan membingungkan audiens.
PENYIARAN
10/20/20254 min read
Dalam dunia penyiaran, suara penyiar hanyalah ujung dari sebuah proses yang panjang. Sebelum sebuah berita dibacakan, iklan disiarkan, atau talkshow ditayangkan, ada satu komponen penting yang menjadi fondasi: naskah siaran.
Naskah siaran adalah panduan tertulis bagi penyiar agar pesan yang disampaikan kepada publik tersusun dengan jelas, terarah, dan menarik. Tanpa naskah yang baik, siaran bisa terdengar berantakan, tidak fokus, bahkan membingungkan audiens.
Penulisan naskah siaran tidak sama dengan menulis artikel biasa. Naskah siaran ditulis untuk dibacakan, bukan untuk dibaca secara langsung oleh penonton. Itu sebabnya, bahasanya harus sederhana, mudah dipahami, dan terasa alami saat diucapkan.
Dalam bab ini, kita akan membahas empat hal penting dalam dunia penulisan naskah siaran: struktur naskah berita, naskah iklan, naskah talkshow/feature, serta latihan membuat naskah.
1. Struktur Naskah Berita
Berita adalah jantung dari penyiaran radio dan televisi. Ia menyampaikan informasi faktual kepada masyarakat secara cepat dan akurat. Namun, agar berita bisa dipahami dengan baik, penulis harus memahami struktur dasar naskah berita siaran.
A. Unsur Utama Berita (5W + 1H)
Setiap naskah berita wajib menjawab enam pertanyaan dasar:
· What (Apa): Peristiwa apa yang terjadi?
· Who (Siapa): Siapa yang terlibat?
· Where (Di mana): Di mana peristiwa terjadi?
· When (Kapan): Kapan peristiwa terjadi?
· Why (Mengapa): Mengapa peristiwa itu terjadi?
· How (Bagaimana): Bagaimana peristiwa itu berlangsung?
Unsur ini dikenal sebagai rumus 5W + 1H dan menjadi pondasi bagi semua berita profesional.
B. Struktur Penulisan Berita Siaran
Dalam penyiaran, berita biasanya disusun dengan format “piramida terbalik” — informasi paling penting disajikan di awal, diikuti oleh detail tambahan di bagian tengah, dan informasi pendukung di bagian akhir.
Struktur umumnya:
1. Lead (Kepala Berita)
Bagian pembuka yang berisi inti dari peristiwa. Harus singkat, jelas, dan menarik perhatian.
Contoh: “Presiden resmi membuka Konferensi Pendidikan Nasional 2025 di Jakarta hari ini.”
2. Body (Isi Berita)
Menjelaskan detail 5W + 1H. Gunakan kalimat pendek dan hindari istilah rumit.
3. Closing (Penutup)
Dapat berupa kutipan narasumber, data tambahan, atau informasi lanjutan.
Contoh: “Acara dijadwalkan berlangsung hingga Rabu mendatang dan akan membahas kurikulum pendidikan era digital.”
C. Ciri-Ciri Naskah Berita Siaran yang Baik
· Bahasa lisan dan sederhana, seolah penyiar sedang bercerita langsung kepada pendengar.
· Gunakan kalimat aktif dan hindari kalimat panjang.
· Tidak perlu menyebutkan tanda baca (seperti koma, titik), cukup atur jeda dengan intonasi suara.
· Hindari angka yang terlalu banyak — jika terpaksa, sederhanakan.
Misalnya: “Lebih dari dua ribu orang” lebih mudah dipahami daripada “2.147 peserta”.
2. Naskah Iklan
Iklan dalam siaran radio dan televisi berfungsi untuk mempengaruhi atau mengajak audiens melakukan tindakan tertentu — membeli produk, menggunakan jasa, atau mengikuti kegiatan. Karena itu, naskah iklan harus menarik, singkat, dan menggugah.
A. Struktur Naskah Iklan
1. Opening (Pembuka)
o Tujuannya menarik perhatian audiens.
o Dapat berupa pertanyaan, pernyataan unik, atau suara yang mencolok.
Contoh: “Masih bingung cari kopi yang bikin semangat tapi nggak bikin jantung berdebar?”
2. Body (Isi Pesan)
o Menjelaskan keunggulan produk atau jasa.
o Gunakan kata-kata yang menimbulkan kesan positif dan emosional.
“Kopi Nusantara Premium dibuat dari 100% biji kopi pilihan, disangrai dengan sempurna untuk rasa mantap setiap pagi.”
3. Closing (Penutup)
o Ajakan bertindak (call to action).
o Bisa disertai slogan atau informasi kontak.
“Kopi Nusantara Premium — nikmatnya rasa Indonesia! Tersedia di toko terdekat.”
B. Ciri-Ciri Naskah Iklan yang Efektif
· Singkat dan mudah diingat (durasi 15–30 detik untuk radio, 30–60 detik untuk TV).
· Bahasa persuasif, bukan memaksa.
· Gunakan kata berirama atau rima agar mudah diingat.
· Gunakan efek suara (sound effect) dan musik latar sesuai suasana pesan.
C. Jenis Naskah Iklan Berdasarkan Media
· Iklan Radio: Fokus pada kekuatan suara, musik, dan efek bunyi.
· Iklan Televisi: Menonjolkan visual dan ekspresi aktor.
· Iklan Digital (Podcast/Streaming): Lebih santai dan bisa bersifat percakapan.
3. Naskah Talkshow dan Feature
Talkshow dan feature adalah dua jenis program non-berita yang juga membutuhkan perencanaan dan penulisan naskah yang matang.
A. Naskah Talkshow
Talkshow adalah program yang menampilkan percakapan antara pembawa acara (host) dan narasumber. Meskipun terlihat spontan, sebagian besar talkshow sebenarnya memiliki naskah panduan.
Struktur Umum Naskah Talkshow:
1. Opening
o Salam pembuka dan pengantar topik.
o Pengenalan narasumber.
“Selamat malam, Sobat Muda! Malam ini kita akan membahas gaya hidup digital bersama influencer muda, Raka Aditya.”
2. Isi/Segmen Diskusi
o Daftar pertanyaan dan poin pembahasan.
o Catatan cue untuk host: kapan mengalihkan pembicaraan, kapan jeda untuk iklan, dll.
3. Closing
o Kesimpulan dan pesan penutup.
o Ucapan terima kasih untuk narasumber dan penonton.
“Terima kasih, Raka. Semoga obrolan kita malam ini bisa menginspirasi Sobat Muda untuk lebih bijak di dunia digital.”
Ciri Naskah Talkshow yang Baik:
· Fleksibel, memberi ruang untuk improvisasi.
· Pertanyaan disusun logis dan tidak kaku.
· Bahasa santai tapi tetap informatif.
B. Naskah Feature
Feature adalah tayangan atau siaran yang mengangkat kisah menarik, inspiratif, atau human interest. Tidak sekadar menyampaikan fakta, tapi juga membangun emosi dan cerita.
Struktur Umum Naskah Feature:
1. Pembuka (Lead): Gambaran singkat dan menarik.
“Di balik hiruk-pikuk kota, ada sekelompok anak muda yang memilih menanam pohon setiap akhir pekan.”
2. Isi Cerita: Narasi kronologis, kutipan narasumber, dan deskripsi suasana.
3. Penutup: Kesimpulan atau pesan inspiratif.
“Mereka membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.”
Ciri-Ciri Feature:
· Bahasa naratif dan menggugah emosi.
· Banyak menggunakan deskripsi visual dan suara alam.
· Cocok untuk acara dokumenter, program inspiratif, atau sosial budaya.
4. Latihan Membuat Naskah
Untuk menguasai penulisan naskah siaran, dibutuhkan latihan rutin. Berikut contoh latihan praktis untuk setiap jenis naskah.
A. Latihan Naskah Berita
Tulislah berita berdurasi 1 menit dengan tema: Kegiatan sosial anak muda di lingkungan sekitar.
Contoh:
“Sejumlah pemuda di Kelurahan Merdeka mengadakan kegiatan ‘Sabtu Bersih’ dengan membersihkan area taman dan selokan sekitar. Aksi ini dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mempererat hubungan antarwarga. Kegiatan ini akan dilanjutkan setiap akhir pekan dengan tema berbeda, seperti penanaman pohon dan daur ulang sampah.”
B. Latihan Naskah Iklan
Buat naskah iklan radio 30 detik untuk produk minuman kesehatan.
Contoh:
“(SFX: bunyi air mengalir)
Capek setelah seharian beraktivitas? Segarkan diri dengan VitaFresh! Mengandung vitamin C alami yang bantu jaga daya tahan tubuh. VitaFresh — segarnya nyata, sehatnya terasa!”
C. Latihan Naskah Talkshow
Tema: Peluang Bisnis Kreatif di Era Digital.
Contoh Ringkas:
Host: “Bagaimana, Kak Rina, ide awal mendirikan bisnis aksesori digital ini muncul?”
Narasumber: “Awalnya karena saya suka menggambar. Dari situ saya ubah karya saya jadi stiker digital dan jual lewat platform online.”
Host: “Menarik! Berarti hobi bisa jadi peluang bisnis, ya?”
D. Latihan Naskah Feature
Tema: Kisah Relawan Bencana.
Contoh:
“Setiap kali sirine berbunyi, hati mereka bergetar. Bukan karena takut, tapi karena panggilan untuk menolong. Di balik wajah lelah itu, ada semangat besar dari para relawan muda yang tak kenal lelah membantu korban bencana.”
Kesimpulan
Menulis naskah siaran bukan hanya soal merangkai kata, tetapi juga soal membangun komunikasi efektif dengan pendengar dan penonton.
Baik dalam berita, iklan, talkshow, maupun feature — semua membutuhkan kejelasan struktur, pemilihan bahasa yang tepat, serta kemampuan menyesuaikan dengan gaya berbicara di udara.
Seorang penulis naskah siaran yang baik harus mampu:
· Menyampaikan pesan secara sederhana dan langsung.
· Membangun daya tarik sejak kalimat pertama.
· Menyesuaikan gaya dengan format program.
· Memberikan ruang bagi penyiar untuk berimprovisasi.
Dengan latihan terus-menerus, setiap calon penyiar dan penulis naskah akan mampu menciptakan siaran yang informatif, menarik, dan berkesan di hati audiens.
Inspirasi
Kolaborasi
Pembelajaran
info@ruangpemuda.info
085145459727
© 2024. All rights reserved.