Seminar Kebangsaan: Merajut Harmoni dalam Keberagaman

ARTIKELBERITA LOKAL

12/4/20241 min read

Ruangpemuda.info, 4 Desember 2024 – Dalam semangat memperkokoh persatuan bangsa dan membangun harmoni dalam keberagaman, Densus 88 AT POLRI, bekerja sama dengan Universitas Al Asyariah Mandar dan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat, sukses menyelenggarakan Seminar Kebangsaan bertajuk "Toleransi Tanpa Batas: Merajut Harmoni dalam Keberagaman."

Seminar ini berlangsung di Auditorium Prof. Dr. KH. Sahabuddin, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Rabu, 4 Desember 2024, mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai. Dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan lokal yang kompeten di bidangnya, kegiatan ini diharapkan menjadi momen berharga dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan.

Seminar ini menghadirkan enam narasumber terkemuka yang akan berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam memperkuat toleransi dan harmoni kebangsaan. Para narasumber tersebut adalah Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si, Rektor Universitas Al Asyariah Mandar, yang membahas peran pendidikan tinggi dalam membangun masyarakat yang toleran, dan Dr. H. Adnan Nota, M.A, Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Barat, yang akan memaparkan upaya pemerintah dalam menjaga keharmonisan umat beragama. Selanjutnya, Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), akan memberikan pandangan tentang pentingnya moderasi beragama dalam konteks kebangsaan, sementara Mohamad Nasir Bin Abbas, Founder Forum Komunikasi Aktivis Ahluwasathiyah Indonesia (FKAUI), berbagi wawasan tentang toleransi tanpa batas: Merajut harmoni dalam keberagaman. Kemudian, AKBP Moh. Dofiri, S.Ag, Kasubdit Kontra Narasi Densus 88 AT POLRI, akan menjelaskan Pencegahan Terorisme di Kampus, dan Dr. M. Najih Arromadloni, Sekretaris BPET MUI Pusat, akan membahas intoleransi radikalisme dan terorismel. Para narasumber ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai isu-isu kebangsaan dan keberagaman di Indonesia.

Seminar ini terbuka untuk umum tanpa biaya pendaftaran (HTM Gratis), namun dengan kuota yang terbatas. Peserta mendapatkan berbagai fasilitas menarik, termasuk ilmu yang bermanfaat dari para narasumber, sertifikat sebagai bentuk apresiasi, serta snack dan makan siang. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah diskusi yang produktif untuk menguatkan nilai-nilai toleransi, meredam ekstremisme, dan mempererat persatuan dalam keberagaman, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

“Melalui seminar ini, kami ingin mendorong semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Indonesia sebagai bangsa yang toleran dan damai,” ujar Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si, Rektor Universitas Al Asyariah Mandar.